TEMPO.CO, Jakarta - Para pengguna aplikasi super, Grab Indonesia, kini bisa mendapatkan informasi soal jejak karbon yang mereka hasikan sehari-hari. Informasi ini diperoleh setelah Grab resmi meluncurkan inisiatif terbaru mereka berjudul Carbon Offsetting.
"Kami mengajak masyarakat untuk bisa memahami jejak karbon yang mereka hasilkan," kata Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam acara peluncuran secara virtual pada Sabtu, 28 November 2020.
Nantinya, informasi ini akan tersedia di fitur donasi kami yang ada di aplikasi Grab. Lalu, Carbon Calculator di Grab akan melakukan konversi dari jejak karbon tersebut menjadi sebuah bentuk donasi.
Barulah kemudian, pengguna bisa membayarkan donasi tersebut langsung di aplikasi. Nantinya, uang tersebut akan dikelola oleh benihbaik.com, untuk diserahkan kepada mitra penanam pohon.
Inisiatif Carbon Offsetting ini diluncurkan Grab karena mereka melihat sektor transportasi menyumbang 24 persen emisi CO2 global. Di mana, 72 persen di antaranya dihasilkan oleh transportasi darat.
Selain itu, Grab juga menghadirkan fitur Crowdfunding. Ini adalah fitur urunan dana dan pengguna akan diarahkan langsung ke halaman benihbaik.com.